Medan, Garda Bhayangkara
Tidak sia-sia program pelatihan ketrampilan tambahan, pembuatan sendal dan sepatu yang dipelajari Endrianto dan sejumlah rekannya selama menjadi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Rutan Klas 1 Medan. Pasalnya jelang Ramadhan 2023 ini, produk sendal hasil karya tangan mereka naik drastis, hingga 50 persen.
Hal itu dibenarkan, Karutan Klas 1 Medan, Nimrot Sihotang, A.m.d.IP.SH.MH melalui Kasubsi Bimker, Tiopan P Situmorang, Senin (19/3/2023).
Tiopan P Situmorang mengatakan, banyak masyarakat yang mulai melirik produksi sepatu dan sandal buatan warga binaan. “Kita juga sudah menjalin kerja sama dengan berbagai hotel dan pihak lainnya untum memasarkan produk-produk WBP,” terangnya lagi.
Untuk itu, bagi masyarakat yang tertarik membeli sepatu buatan napi rutan, dapat memesannya di online Shop dengan nama BIMKERRAGUSTA.
“Kami juga ada galeri di Rutan, sehingga pengunjung bisa melihat-ligat produk dan membelinya di sana,” katanya.
Ia juga mengatakan, dengan adanya produk hasil kerajinan seperti ini, maka napi yang mendekam di Rutan Klas I Medan pasti dapat menghasilkan uang secara mandiri dan walau masih menjalani masa tahanan namun mereka juga dapat mengirim sedikit rezeki nanti pada keluarga.
Untuk hasil penjualan sepatu dan sandal ini, napi yang terlibat dalam pembuatan sandal ini bisa mendapatkan uang Rp600 ribu hingga Rp700 ribu.
“Dalam satu bulan, warga binaan kami bisa memproduksi 150 pasang sepatu dan sandal. Hasilnya 10 persen dibagi ke warga binaan yang membuat sepatu dan sandal ini,” ucap Tiopan.
Rencananya, pada 24 Maret 2023 nanti, pihak Rutan Klas I Medan akan mengadakan pameran sandal untuk memperkenalkan lebih jauh produksi hasil karya tangan dari para napi untuk masyarakat umum. (H. Pakpahan)