Dua Tahun DPO Tak Ditangkap, Korban Pertanyakan Keseriusan Polda Sumut

  • Bagikan
Dua Tahun DPO Tak Ditangkap, Korban Pertanyakan Keseriusan Polda Sumut

Medan, Garda Bhayangkara

Polda Sumatera Utara belum mampu memberikan rasa keadilan kepada Usop Suripto, seorang pedagang mie di Kota Medan.

IMG-20241225-WA0049

Dia mengaku sudah dua tahun menunggu rasa keadilan tersebut diberikan oleh Polda Sumut sejak 2022 silam. Itulah sebabnya Usop Suripto menyambangi markas Polda Sumatera Utara, Sabtu (17/8/2024).

Tepat momen HUT Kemerdekaan RI ke-79 ini, ia yang didampingi penasehat hukumnya datang ke Polda Sumut untuk mencari secercah harapan atas perkara yang tak tuntas tersebut.

Sembari menenteng berkas yang memampangkan foto seorang DPO yang menganiaya dirinya, sampai saat ini tak kunjung ditangkap dan bebas berkeliaran diluar sana.

“Sudah dua tahun statusnya DPO tetapi Polda Sumut tak mampu menangkap pelaku, saya ini butuh keadilan dan mohon segera tangkap satu lagi pelaku bernama Vinson,” kata Usop Suripto didepan markas Polda Sumut, Sabtu (17/8/2024).

Satu pelaku bernama Vinson masih DPO sesuai dengan surat nomor DPO/18/III/2023 Ditreskrimum yang ditandatangan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja saat itu.

Usop Suripto menjadi korban penganiayaan dan pembacokan di kawasan tempat tinggalnya di depan Komplek Rahayu Mas, Jalan Rahayu, Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung, Rabu (17/8/2022) silam.

Pelaku yang menganiaya dan membacok Usop Suripto merupakan tiga pemuda yang menggunakan samurai dan senjata api.

Bermula ketika korban berkeinginan keluar rumah dan menyaksikan ada keributan antara penjaga komplek dengan seorang pemuda yang tidak ia kenal.

Usop pun mencoba melerai dan menyuruh penjaga komplek untuk pergi, lalu berusaha berbicara baik-baik dengan pemuda tersebut.

“Aku mau keluar rumah, melihat ada ribut dua orang antara penjaga malam dan pemuda yang gak ku kenali, jadi saya coba melerai dan ajak pemuda tersebut ngomong baik-baik,” ucap Usop.

Awalnya pemuda tersebut bisa menerima masukan dari Usop. Dia menyuruh pemuda tersebut agar melapor ke Kepling supaya masalah itu bisa diselesaikan.

“Pemuda tersebut pertama mau menerima masukan saya, tapi tiba-tiba dia bilang, biar mereka tau siapa saya, ucap pemuda tersebut,” katanya.

Usop mengatakan, tak lama berselang dua orang pemuda menggunakan sepeda motor datang dari arah Mandala sambil membawa samurai, yang belakangan diketahui merupakan saudara pemuda tadi.

Usop pun sempat menahan kedua pemuda tersebut saat mengacungkan samurai ke penjaga malam dan ia mengingatkan kedua pemuda tersebut agar tidak melakukan penganiayaan.

Merasa tak senang diperingati, kedua pemuda tersebut langsung mengancam Usop menggunakan senjata tajam yang diarahkan ke kepalanya.

Usop mengatakan saat pelaku mengancam tersebut, dia pun langsung mundur dan berusaha mencari batu untuk melindungi diri. Namun salah satu pelaku menodongkan pistol sehingga membuat Usop masuk ke rumah untuk mencari sebuah stik besi.

“Waktu saya ingatkan kedua pelaku tidak terima langsung mengancam saya, langsung ku cari batu tapi yang pemuda baju hijau nodongkan pistol,” ungkapnya.

Melihat Usop keluar membawa stik besi, pemuda tersebut langsung menyerang menggunakan samurai dan sempat ditepis dengan stik besi oleh korban.

Kemudian pelaku terus melakukan penyerangan secara membabi buta hingga Usop mengalami luka di bagian kepala dan lengan kiri patah akibat terkena bacokan samurai.

“Saya cari stik besi untuk membela diri, serangan pertama pelaku bisa saya tepis namun serangan selanjutnya secara membabi buta mengenai kepala dan tangan saya,” pungkasnya.

Atas peristiwa itu, Usop sempat kritis dan membuat pengaduan ke Polsek Percut Sei Tuan, LP Nomor: LP/B/1539/VIII/2022/SPKT/Polsek Percut Sei Tuan/Polrestabes Medan/Polda Sumatera Utara, tanggal 17 Agustus 2022, hingga perkara di limpahkan ke Subdit III Jahtanras Polda Sumut.

“Bukan hanya darah dari tubuh saya saja yang keluar akibat pembacokan yang saya alami, air mata dari tangisan istri dan anak-anak saya juga sudah bercucuran untuk menanti keadilan. Apalagi akibat dari luka pembacokan ini saya sampai berhutang dan menghabiskan uang ratusan juta untuk berobat,” tandas Usop.

Mirisnya, istri dan anak-anak Usup melihat langsung pembacokan tersebut. Meskipun jeritan dan tangisan sang istri dan anak-anaknya, William tetap membacoknya secara membabi buta tiada henti. Hingga warga setempat ramai dan berhasil memberhentikan pembacokan dan mengamankan para pelaku.

Warga Kecamatan Medan Tembung itu sempat ditolak di dua rumah sakit karena luka terlalu parah, akhirnya dirawat di Rumah Sakit Colombia, disana ia mendapatkan perawatan dari luka bacokan dibagian tubuhnya dan dirawat 8 hari.

Sementara itu, Kuasa hukum Usop Suripto, Paul JJ Tambunan mengatakan tersangka DPO ini dahulunya sudah ditetapkan sebagai tersangka, tapi bisa-bisanya masih jalan melenggang bebas di Ditreskrimum Polda hingga statusnya ditetapkan sebagai DPO.

“Kasus ini harus segera dituntaskan, jangan ada orang yang merasa seperti kebal hukum setelah melakukan tindak pidana penganiayaan berat, jangan pula hanya gara-gara satu tersangka yang masih DPO seperti ini citra Polri jadi rusak, seakan-akan ada seseorang DPO selama 2 tahun bebas berkeliaran,” kata Paul. (Red)

  • Bagikan
سكس قذف في الفم porn-arab.net قصص متناكة hinde sax video com xxxbunker.mobi soft porn indian sexvideoxxxcom stepmomporntrends.com xvid video indian سكس لبناني محارم arabsgat.com سكس مربيات نجوم سكس hardsextubevid.com سكس الجيش الاسرائيلى
indian aunty pron momporntrends.com local sex video in old sex indian zambibo.mobi alexandra daddario sex videos بنت مصرية تتناك vosyed.com سكس اسيوى مترجم bp sex indian kompoz2.com 9x movie 2018 shubha punja kazatube.mobi xxx indian sexy vidio
نيك بنات بكر milfhdtube.net حلب بزاز movirulz com indianpornv.com sex karte hue video 人妻ナンパntr温泉 javfuck.mobi 綾城ゆりな 庄司みゆき 無修正 javmobile.mobi 君島アンナ ang batang quiapo feb 13 2023 teleseryehot.com the villages lipa