Lampung Timur, Garda Bhayangkara
Riyas Nuranini (33), seorang pedagang online, ditemukan tewas dalam karung di tengah perkebunan jagung di Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur, pada Kamis (18/7/2024) pagi. Korban tercatat sebagai warga Dusun Mega Sakti, Desa Rajabasa Lama, Lampung Timur
Suami korban Sukani (36), terakhir kali bertemu dengan istrinya pada Rabu (17/7/2024) pagi saat korban hendak berangkat kerja.
Biasanya korban akan pulang pukul 15.00 WIB. Namun, hari itu, hingga pukul 17.30 WIB, korban tak diketahui keberadaannya.
Sang suami yang khawatir kemudian mencoba menghubungi ponsel istrinya, tetapi ternyata ponsel korban sudah tak aktif.
Hal itu dijelaskan oleh Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Lampung, Komisaris Besar (Kombes) Umi Fadilah.
“Suami korban juga sempat menanyakan keberadaan istrinya ke keluarga, namun hasilnya nihil,” kata dia, Kamis malam.
Pencarian korban kemudian dilakukan hingga Kamis (18/7/2024) pukul 04.00 WIB, tetapi keberadaan korbann tetap tidak diketahui.
Hingga akhirnya korban ditemukan dalam keadaan tewas dengan kondisi terbungkus karung di perkebunan jagung.
Mayat korban ditemukan oleh warga yang hendak berkebun dan melihat motor jenis vario B 4416 SFX tergeletak di tengah kebun.
Sedangkan karung itu terlihat seperti muatan barang yang diselipkan di tempat pijakan kaki atau ruang di antara setang dan jok sepeda motor.
Saksi yang tidak berani mendekat lalu melapor ke warga dan kepolisian setempat. Setelah anggota kepolisian datang, baru diketahui bahwa isi di dalam karung itu adalah tubuh mnusia.
Sebelum ditemukan tewas, diduga korban sedang bertransaksi COD (cash on delivery) untuk barang dagangannya.
Seperti yang diungkapkan akun Facebook bernama Tiara yang mengaku sering berpapasan dengan korban saat mengantar barang dagangannya. Dia mengatakan, korban Riyas adalah pedagang online di wilayah Desa Tridatu hingga Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhan Ratu.
Pedagang seperti Riyas biasa disebut “bakul online” yang menerima pesanan lalu mengantarkan barang dengan pembayaran sistem COD. “Dari cerita yang saya dapat dari teman sesama bakul online, mbak-nya hilang setelah permisi dari rumah mau COD-an,” kata dia saat dihubungi, Jumat (19/7/2024) siang.
Sementara itu, rekan sesama bakul online bernama Leni mengingat korban adalah sosok pekerja keras dan pantang menyerah.
“Masih ingat sama-sama keliling ngantar dagangan. Mau sepi mau ramai tetap semangat, bahasanya lembut, enggak pernah mengeluh,” kata dia.
Sebagai sesama pedagang online, Leni mengatakan, mereka biasa keluar rumah hanya untuk mengantar barang pesanan. Karena itu dia menduga peristiwa itu terjadi saat korban sedang COD dengan konsumen.
Sementara itu, Kombes Umi Fadilah mengatakan peristiwa ini masih pendalaman penyelidikan oleh Satreskrim Polres Lampung Timur.
“Masih penyelidikan terkait apa pun yang berhubungan dengan peristiwa ini. Nanti akan kami infokan kembali secepatnya,” kata dia.
