Deli Serdang, Garda Bhayangkara
Sebanyak 7 emak-emak warga Desa Sukamaju, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) mengaku jadi korban penipuan dengan modus arisan.
Korban merasa ditipu karena dalam beberapa minggu terakhir, pengelola arisan berinisial E. br Lubis menghilang dan tidak nampak di kediamannya lantaran diduga banyak meninggalkan utang piutang.
Menurut informasi yang terhimpun E. br Lubis bekerja di perusahaan sawit yakni PT. Torganda di bagian Pelayanan Dapur.
Diketahui, para korban domisili di komplek Perumahan Purwojoyo, Desa Sukamaju, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, diantaranya NM (38), AG (40) dan WN (41).
Menurut NM, pengelola arisan bodong berinisial E. br Lubis ini berpenampilan kalem dan terlihat baik, sehingga sejumlah warga tidak berdaya dibuatnya.
Kata korban, awalnya arisan mereka macet, dan sejak itu E. br Lubis sulit dijumpai sehingga diduga uang arisan berjumlah puluhan juta raib.
“Benar E. br Lubis sudah jarang terlihat di lokasi perumahan sejak terendus arisan anggota macet,” kata NM kepada wartawan, Senin (22/7/2024) seraya diaminkan korban lainya.
“Inisial E. br Lubis warga sini juga, tetangga kami sendiri,” lanjut NM.
Dia menjelaskan, arisan jula-jula tersebut sudah berlangsung beberapa bulan terakhir. Dikatakannya, berbagai tipu daya dilancarkan oleh pelaku untuk menggaet warga.
“Saya sendiri ikut sejak bulan Mei 2024 lalu, karena ditawari E. br Lubis datang ke rumah ngajak tiap narik seminggu sekali,” bebernya.
NM mengaku telah menyetor banyak uang arisan kepada E. br Lubis, terlebih selama beberapa bulan ini arisannya lancar saja, tetapi saat giliran menarik E. br Lubis malah kabur sekeluarga tanpa ada kabar.
“Setiap kami hubungi nomor HPnya dan anaknya tidak respons hingga memblokir WA kami. Tidak hanya kami yang ditipu dia, sejumlah warga juga telah menjadi korban,” pungkas NM.
Selain itu, korban lain AG yang juga rekan dan tetangga palaku telah diperalatnya untuk meminjam uang di koperasi atas nama AG, namun uangnya untuk keperluan E. br Lubis.
Dikatakan AG, dirinya sudah lama mengenal E. br Lubis dan kontak HPnya pun ada padanya. Awalnya dia ditawari, dijapri sampai akhirnya tertarik.
“Saya setor total Rp 2 juta, tapi ya sampai sekarang belum dibayar. Saya yang menjamin sama orang yang dia pinjam uangnya. Tambah lagi koperasi yang dia pakai saya yang dikejar pemilik koperasi, gegara dia sama keluarga jadi tak enak,” tukas dia.
Hal yang sama juga dialami WN, ia juga ikut tertipu dengan E. br Lubis dalam kasus pinjaman koperasi yang ia gunakan.
“Gegara dia ribut saya dengan suami, sangat kecewa melihat E. br Lubis ini yang pergi tanpa melunasi uang yang dia pakai mengatasnamakan saya, saya berharap uang itu dibayarkan dia, rusak nama baik saya akibat perbuatannya,” beber WN.
Kepada wartawan, para korban mengaku sudah berulangkali berupaya menghubungi E. br Lubis. Namun tidak pernah dijawab bahkan kontak warga diblokir.
Terpisah, menurut keterangan seorang staf PT. Torganda, M Sinaga membenarkan bahwa E. br Lubis bekerja di PT. Torganda tapi sudah berhenti bekerja sejak tanggal 8 Juli 2024.
M. Sinaga mengaku sudah banyak orang yang mencari E. br Lubis soal utang, karena sebelum keluar dari perusahaan sudah dua minggu tidak masuk kantor bersama suaminya.
“Sebelum abang datang sudah banyak kesini nyari dia mengenai utang bang. Mungkin dia lari malam, bahwa sebelumnya sudah dua minggu tak masuk kantor bersama suaminya. Disini juga banyak korban bang ada yang enam juta, lima juta termasuk yang punya kantin dekat kantor jadi korban,” bebernya.
Dengan banyaknya korban yang tertipu
oleh E. br Lubis, sejumlah warga sepakat dalam waktu dekat akan membuat laporan resmi ke Polda Sumut.
“Kita masih menunggu itikad baik E. br Lubis. Jika tidak ada penyelesaian maka dengan berat hati kita akan tempuh jalur hukum. Paling tidak agar tidak ada korban berikutnya,” ujar korban. (*)