Tapanuli Tengah, Garda Bhayangkara
Penanganan Stunting yang sukses sangat berbanding terbalik dengan keadaan infrastruktur jalan di Desa Sihapas Kecamatan Sukabangun, Tapanuli Tengah (Tapteng). Sepanjang 10 km akses jalan utama berpuluh tahun tidak pernah ada perhatian Pemkab Tapteng.
Bahkan akibat jalan yang rusak tersebut warga yang melintas untuk menjual hasil pertaniannya sering mendapatkan kecelakaan.
Sementara itu menurut warga dan Kades Sihapas, sejak Desa Sihapas berdiri tahun 2007 hingga saat ini belum pernah ada sentuhan pembangunan jalan di daerah tersebut.
“Sudah capek kami mengusulkannya setiap tahun kepada Pemkab Tapteng, akan tetapi tidak pernah terealisasi pak, bahkan sejak ada Desa Sihapas ini tidak pernah tersentuh dana APBD Pemkab Tapteng, untuk pembangunan infrastruktur jalan di daerah kami ini. Sementara anggaran yang dipergunakan dari Dana Desa untuk pembangunan jalan sangat terbatas, apa lagi tahun ini anggaran dana fisik untuk desa Sihapas sangat minim sekali,” kata Kades.
Menariknya penanganan Stunting di Desa ini berjalan dengan sukses, pelayanan yang diberikan Dinas Kesehatan bekerjasama dengan pihak Kecamatan dan Desa Sihapas, kepada masyarakat sekitarnya yang sumber dananya dari Dana Desa tahun 2024, sangat berdampak positif.
Pemerintah pusat telah menetapkan Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting sejak tahun 2018-2024 ini.
Program ini juga merupakan prioritas utama di masa kepemimpinan Pj Bupati Sugeng Riyanta di Kabupaten Tapteng.
Pencegahan Stunting di Tapteng, yang capaiannya masih 77.35 % per 23 Juni 2024, data ini merupakan hasil yang dikeluarkan oleh Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGM).
Menurut Kepala Desa Sihapas, Merlius, kasus Stunting di Desa Sihapas, pada tahun 2024 ini hanya ada satu orang saja, akan tetapi penanganannya sudah dilakukan dengan baik. Selain itu ada 9 ibu hamil dan 96 anak balita yang mendapatkan program Intervensi Serentak Pencegahan Stunting.
“Kami bekerja sama dengan pihak Puskesmas Sukabangun, untuk memberikan pelayanan pencegahan Stunting, pemberian makanan tambahan yang bergizi kepada masyarakat baik ibu hamil dan balita dan seluruhnya di danai dari Dana Desa, seraya pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada warga sebanyak 49 Kepala keluarga,” kata Merlius, Rabu (26/6/2024).
Hal senada juga diutarakan Camat Sukabangun, Hotbinter Sibagariang. Menurutnya akibat jalan yang sangat rusak parah sering menjadi kendala bagi petugas Kesehatan untuk melayani warga Desa Sihapas.
“Benar pak jalannya sudah sangat rusak parah, dan hal inilah selama ini yang menjadi kendala utama bagi petugas kesehatan untuk datang melayani langsung ke rumah-rumah warga, bahkan apa lagi kalau di musim hujan jalan tertutup tidak kelihatan sehingga dapat mengancam keselamatan para petugas Puskesmas Sukabangun. Akan tetapi meskipun kondisi jalan rusak parah mereka selalu berupaya untuk melayani masyarakat, agar pencegahan Stunting dapat teratasi di Desa Sihapas,”ujarnya.